Senin, 21 September 2015

Profil

Hope, Faith and Pray ! -Miftahul Umam


        Lelaki kelahiran Jepara, 7 Mei 1995 ini merupakan ketua umum Teater Tigakoma periode 2015-2016. Sosok satu ini dikenal sangat periang, begitu kocak dan santai dalam kesehariannya, meskipun bila ditanya tentang musik ia akan menjawab menyukai musik yang berjenis punk rock seperti Superman is Dead. Oleh karena itu, lelaki berperawakan mungil ini juga tergabung dalam komunitas outSIDer Jepara.
Selain musik, ia juga menggemari dunia sastra utamanya puisi sejak ia masih duduk di bangku kelas XII MA (SLTA). Hal itu dibuktikan dengan seringnya ia mengikuti dan memenangkan lomba baca maupun cipta puisi. Beberapa karya puisi yang telah lahir dari pikiran mahasiswa UMK jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) UMK ini antara lain, Melihat Pembangunan, Perjumpaan, Cerita Rumput, Dalam Malam Alun-alun Jepara, Retna Kencana, dan Sepasang Merpati.
Begitu banyak sastrawan dan seniman yang ia kenal namun hanya ada beberapa nama yang menjadi idolanya karena karya-karya yang dihasilkan sangat hebat dan dapat dijadikan inspirasi menurutnya. Diantara sastrawan yang ada ia sangat mengidolakan Pramoedya Ananta Toer, Chairil Anwar dan Sutardji Calzoum Bachri.
        Menurutnya, sastra dan seni adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan begitu saja dari kehidupannya karena dua hal itulah yang menjadi penyemangat dan memacu kehidupannya agar terus berkarya dan menjadikan hidup lebih bermakna. “Untuk itu saya akan terus berlatih dan berkarya agar semakin banyak orang yang dapat menikmati keindahan dari sastra dan seni itu sendiri. Semuanya tetap harus berlanjut. Hope, faith and pray !”, begitu tuturnya.

Sabtu, 19 September 2015

Explore Tigakoma

Teater Tigakoma Adakan Rapat Kerja 2015-2016


       Salam Budaya !!
        “…. Menggenggam ombak samudera, lahirkan satu matahari.
        Belajar dari alam raya, demi cipta, rasa dan karsa. ….”

Setiap komunitas atau organisasi pasti memiliki rencana untuk mengadakan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi komunitas tersebut. Sedikit banyaknya kegiatan yang dicantumkan dalam program kerja tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Semakin banyak kegiatan yang dipilih maka akan semakin eksis atau aktif. Hal tersebut juga akan menimbulkan citra atau pandangan yang positif di lingkungan sekitar komunitas itu berada, tentunya tanpa adanya sisi-sisi pelanggaran terhadap norma yang berlaku.
        Di ranah kesenian, suatu komunitas sebenarnya juga harus memiliki program-program kerja yang dibahas pada saat rapat kerja, namun pada umumnya belum banyak yang menyadari akan pentingnya hal tersebut. Program kerja yang telah tersusun dengan baik akan berguna untuk menjadi pedoman bagi seluruh pengurus selama satu periode ke depan. Misalkan bila kita sudah memiliki program kerja, kita akan tahu dalam jangka satu bulan ke depan kegiatan apa yang akan diadakan. Jadi, suatu program kerja itu akan sangat bermanfaat untuk menjaga intensitas kegiatan sehingga target akan tercapai.





        Pada tahun ini, Teater Tigakoma juga telah melaksanakan rapat kerja untuk membahas program-program kerja yang ditawarkan oleh setiap pengurus yang tergabung dalam empat divisi, diantaranya Divisi Rumah Tangga, Divisi Sastra dan Budaya, Divisi Musik serta Divisi Peran dan Artistik. Rapat tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 29-30 Agustus 2015 di Gedung U UMK, dilanjutkan lagi pada hari Rabu, 2 September 2015 di Kantor BEM FKIP UMK. Pada hari Minggu, 13 September 2015 telah diputuskan oleh Ketua Umum tentang program kerja yang akan dilaksanakan selama satu periode ke depan.
Dengan tersusunnya program kerja tersebut berarti setiap pengurus berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan dengan baik dan mempertanggungjawabkannya dengan sepenuh hati. Semoga ke depannya Teater Tigakoma dapat menyelesaikan rancangan kegiatannya dengan semangat dan penuh rasa optimisme.

“…. Semoga Tuhan ridhai kita, melantunkan damai kasih sesama.”
        Teater untuk pendidikan, Tigakoma Yess !!