Kamis, 14 April 2016

Explore Tigakoma

Tampilkan Aksi Teatrikal Untuk Peringati Hari Air Sedunia





           BEM Fakultas Pertanian UMK bersama MRC (Muria Research Centre) mengadakan acara diskusi dalam rangka memperingati hari air sedunia pada hari Kamis, 24 Maret 2016 di Auditorium Universitas Muria Kudus. Pada kesempatan kali ini Teater Tigakoma turut berpartisipasi dengan mementaskan aksi teatrikal dengan tema "Selamatkan Air". 
             Hari Air Sedunia (Inggris World Day for Water) adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik aan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret, inisiatif peringatan ini diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brazil.
Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia terdapat tema khusus, contohnya pada 2009 "Air Bersama, Peluang Bersama" (Shared water, shared opportunities). Untuk Tahun 2016 tema yang diambil adalah Water and Jobs, yang memberikan penjelasan tentang hubungannya air dan pekerjaan yang dimiliki. Hal penting lain yang akan disampaikan adalah bahwa dengan kuantitas dan kualitas air yang lebih baik berhubungan dengan pekerjaan yang lebih baik pula.
Berikut ini tema peringatan hari air sedunia sejak 1994 lalu.
1994: Caring for Our Water Resources is Everyone’s Business (Peduli terhadap Sumber daya Air adalah Tanggng Jawab Setiap Orang)
1995: Water and Woman (Air dan Perempuan)
1996: Water for Thirsty City (Air bagi Kota-kota yang Kehausan)
1997: The World’s Water: is There Enough ? (Air Dunia: Apakah Cukup?)
1998: Groundwater – the Invisible Resource (Air Tanah-Sumber Daya yang Tidak Terlihat)
1999: Everyone Lives Downstream (Setiap Orang Tinggal di Kawasan Hilir)
2000: Water for 21st Century (Air untuk Abad 21)
2001: Water for Health (Air untuk Kesehatan)
2002: Water for Development (Air untuk Pembangunan)
2003: Water for Future (Air untuk Masa Depan)
2004: Water and Disasters (Air dan Bencana)
2005: Water for Life (Air untuk Kehidupan)
2006: Water and Culture (Air dan Kebudayaan)
2007: Copying with Water Scarcity (Menanggulangi Kelangkaan Air)
2008: Sanitation (Berkaitan dengan tahun sanitasi internasional)
2009: Trans Boundary Water (Air Lintas Batas)
2010: Clean Water for a Healty World (Air Bersih Untuk Dunia yang Sehat)
2011: Water for Cities (Air untuk Perkotaan)
2012: Water and Food Security (Air dan Ketahanan Pangan)
2013: Water Cooperation (Tahun Kerja sama Air Internasional)
2014: Water and Energy (Air dan Energi)
2015: Water and Sustainable Development (Air dan Pembangunan Berkelanjutan)
Air adalah komponen utama adanya kehidupan di muka bumi ini, mari tingkatkan penghargaan terhadap air dengan tidak berlaku semena-mena terhadap air dimana pun adanya. Tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah sebagai contoh, atau berlaku boros dalam penggunaan air utamanya air bersih. (Sumber Wikipedia / Hel_)

Explore Tigakoma

Wayang Gojek, Penuh Tawa Penuh Makna
Sing penting eling wayang
Sing penting eling wayang
Sing penting eling wayang
Sing penting…


Begitulah selarik baris lagu yang dinyanyikan bersama-sama oleh para pemain wayang gojek ketika pementasan akan selesai.  Lirik dalam bahasa jawa yang berarti “yang penting ingat wayang, yang penting ingat wayang…” menyampaikan ajakan kepada penonton untuk ikut dalam nguri-uri atau menjaga wayang sebagai salah satu warisan budaya Jawa yang sangat berharga. Dengan cara eling atau mengingat-ingat wayang diharapkan masyarakat dapat terus menjaga dan melestarikannya di tengah arus modernisasi yang kian deras seperti saat ini.
Wayang Gojek, suatu pentas yang dikemas secara unik. Dalam menceritakan kisah pewayangan, menghadirkan media wayang kulit yang dimainkan oleh Ki Dalang dan juga tokoh Punakawan (Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong) yang diperankan langsung oleh para aktor. Di sela-sela cerita yang dimainkan para aktor memberikan celoteh-celoteh lucu yang sering disebut gojekan (candaan) yang tak jarang pula memberikan sindiran terhadap peristiwa-peristiwa hangat yang terjadi.
Wayang Gojek juga sering dikatakan sebagai cara alternatif dalam menonton pertunjukan wayang. Banyak masyarakat sekitar wilayah Kabupaten Kudus yang mengaku terhibur dan mendapatkan nilai edukatif dari cerita yang disampaikan. Penonton tidak akan jenuh ketika menyaksikan pertunjukan ini karena para pemain dapat dengan cerdas menghadirkan lawakan-lawakan yang dapat mencairkan suasana dan menyatu dengan lakon wayang yang dimainkan oleh dalang.
Sampai saat ini banyak tanggapan-tanggapan positif yang datang dan sedikit demi sedikit Wayang Gojek mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Wayang Gojek telah beberapa kali mengadakan pementasan diantaranya mengisi acara dalam Festival Pendidikan BEM FKIP UMK, FaSBUK, Sosialisasi Budaya Makan Ikan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kudus, Peresmian Kampoeng Pintar Mejobo Kudus, dan masih banyak lainnya. Terakhir kali Wayang Gojek tampil dalam acara Pelepasan Mahasiswa KKN UMK 2016 di Desa Krasak, Pecangaan, Jepara pada hari Sabtu, 13 Februari 2016. (Hel_)