Wayang Gojek, Penuh
Tawa Penuh Makna
Sing penting eling
wayang
Sing penting eling
wayang
Sing penting eling
wayang
Sing penting…
Begitulah selarik baris lagu yang
dinyanyikan bersama-sama oleh para pemain wayang gojek ketika pementasan akan
selesai. Lirik dalam bahasa jawa yang
berarti “yang penting ingat wayang, yang penting ingat wayang…” menyampaikan
ajakan kepada penonton untuk ikut dalam nguri-uri
atau menjaga wayang sebagai salah satu warisan budaya Jawa yang sangat
berharga. Dengan cara eling atau
mengingat-ingat wayang diharapkan masyarakat dapat terus menjaga dan
melestarikannya di tengah arus modernisasi yang kian deras seperti saat ini.
Wayang Gojek, suatu pentas yang
dikemas secara unik. Dalam menceritakan kisah pewayangan, menghadirkan media wayang
kulit yang dimainkan oleh Ki Dalang dan juga tokoh Punakawan (Semar, Petruk,
Gareng, dan Bagong) yang diperankan langsung oleh para aktor. Di sela-sela cerita
yang dimainkan para aktor memberikan celoteh-celoteh lucu yang sering disebut gojekan (candaan) yang tak jarang pula
memberikan sindiran terhadap peristiwa-peristiwa hangat yang terjadi.
Wayang Gojek juga sering
dikatakan sebagai cara alternatif dalam menonton pertunjukan wayang. Banyak
masyarakat sekitar wilayah Kabupaten Kudus yang mengaku terhibur dan
mendapatkan nilai edukatif dari cerita yang disampaikan. Penonton tidak akan
jenuh ketika menyaksikan pertunjukan ini karena para pemain dapat dengan cerdas
menghadirkan lawakan-lawakan yang dapat mencairkan suasana dan menyatu dengan
lakon wayang yang dimainkan oleh dalang.
Sampai saat ini banyak
tanggapan-tanggapan positif yang datang dan sedikit demi sedikit Wayang Gojek mendapatkan
pengakuan dari masyarakat. Wayang Gojek telah beberapa kali mengadakan
pementasan diantaranya mengisi acara dalam Festival Pendidikan BEM FKIP UMK,
FaSBUK, Sosialisasi Budaya Makan Ikan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kudus,
Peresmian Kampoeng Pintar Mejobo Kudus, dan masih banyak lainnya. Terakhir kali
Wayang Gojek tampil dalam acara Pelepasan Mahasiswa KKN UMK 2016 di Desa
Krasak, Pecangaan, Jepara pada hari Sabtu, 13 Februari 2016. (Hel_)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar