Senin, 06 Maret 2023

Perjalanan Pentas Produksi Teater Tigakoma Ke-XVII Wujud Eksistensi dalam Berkarya

 

Pentas - Aktor dan aktris menyuarakan aspirasi sambil menangis dalam lakon Umang-Umang, Solo (06/02/23), (Tigakoma)

Program kerja kelompok kajian Teater Tigakoma salah satunya Pentas Produksi sebagai wujud eksistensi kami dalam berkarya selama menjadi teater kampus.

Akhirnya Teater Tigakoma sukses melaksanakan pentas dua kota dengan mengangkat naskah “Umang-Umang Atawa Orkes Madun #2”, karya Arifin C. Noer. Pentas pertama dilaksanakan di Kota Kudus pada tanggal 25 Desember 2022 tepatnya di Auditorium UMK. Sedangkan pentas kedua di Kota Solo (Surakarta) di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), pada 06 Februari 2023.

Apakah ada perbedaan diantara pementasan di Kota Kudus dan Kota Solo?

Sebelumnya, kami berproses  untuk mengisi sisa waktu sebelum adanya peralihan kepengurusan dengan memberikan kesan yang luar biasa. Kami bersama-sama melahap naskah tersebut yang terdiri dari 93 lembar dalam tenggat waktu kurang lebih 4 bulan.

Perbedaan yang ditemukan sangat signifikan.

Dalam forum seusai pementasan di Kudus (25/12/22) terdapat respon-respon dari penonton yang menjadi tantangan buat kami, sehingga lebih mempersiapkan kualitas aktor ataupu panitia pada pertunjukan di Solo. Dapat disimpulkan bahwa tenaga kami untuk menggerakan Umang-Umang dalam kurun waktu kurang lebih 3 jam masih perlu ditingkatkan lagi. Dari segi penghayatan aktor/aktris secara universal mencapai 25% walaupun tidak semuanya.

Sedangkan pada pertunjukan di Solo menurut dramaturg dan sutradara saat berdiskusi pasca acara mengatakan bahwa penghayatan aktor/aktris lebih halus dibandingkan pementasan di Kudus. Evaluasi untuk berbenah menjadi lebih baik, kami memanfaatkan waktu yang tersisa –sekitar satu bulan-, sehingga kami lebih siap tenaga maupun batin dalam menghadapi lingkungan baru pada pementasan selanjutnya.

Kami sangat berharap, semoga melalui proses pentas produksi ke-17, kami dapat mengembangkan pengetahuan skill kelompok dan semoga aktivitas berkesenian kami yang akan datang tidak terkurung oleh epigon dan permasalahan yang klise. Tabik.

Oleh: Teater Tigakoma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar