Kamis, 29 Oktober 2015

Explore Tigakoma

WORKSHOP TEATER TIGAKOMA 2015:
Sarana Pengenalan Sekaligus Persiapan Dalam Berproses di Dunia Teater


        Proses seringkali dipandang sebagai suatu masa atau tahapan dalam mencipta suatu karya atau produk. Dalam ranah kesenian juga terdapat suatu proses yang harus dijalani oleh para seniman untuk dapat menghasilkan suatu karya, mulai dari tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Seluruh tahapan yang ada harus dirancang dengan baik agar tujuan yang ingin dituju dapat tercapai pula.
        Dengan adanya tahapan proses yang sangat panjang dan tentunya tidak mudah, maka perlu diadakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengenalkan dan mempersiapkan bagaimana proses yang terjadi kepada anggota suatu komunitas seni. Workshop merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk tujuan di atas, dimana menurut istilah workshop merupakan kegiatan yang di dalamnya terdapat pelatihan atau penyampaian materi secara intensif yang berguna untuk dapat memecahkan masalah yang sedang atau berpotensi akan terjadi.
        Di dalam workshop seringkali diberikan materi-materi atau pelatihan yang berkaitan dengan dunia keteateran, namun sayangnya materi yang diberikan terlalu luas/melebar dan terkesan tidak difokuskan pada program kerja yang akan dihadapi ke depannya. Akhirnya setelah peserta selesai mengikuti kegiatan workshop dan dihadapkan pada rentetan program kerja yang telah disepakati masih mengalami kesulitan yang tentunya akan berdampak pada hasil yang akan didapat.
        Untuk tahun ini, Teater Tigakoma mencoba mengubah cara pandang tentang pelaksanaan workshop. Pada waktu sebelumnya workshop hanya dianggap sebagai suatu cara untuk menambah keakraban diantara para anggota. Sedangkan kali ini, tanpa melupakan sisi keakraban, workshop juga ditambah pula dengan menjadikannya sebagai suatu sarana yang digunakan untuk mengkaji segala aspek yang berkaitan dengan seni pertunjukan. Konsep yang diterapkan yakni dengan memberikan materi kepada para anggota secara intensif atau lebih mendalam dengan waktu pematerian yang dilaksanakan dalam beberapa hari. Satu materi disampaikan dalam satu hari dan materi yang lain akan disampaikan di pertemuan berikutnya. Hal ini memiliki tujuan agar nantinya dalam menyelesaikan program kerja para anggota telah siap dikarenakan materi yang ada dapat dibahas secara mendalam dengan durasi penyampaian materi yang cukup.
        Selain diberikan materi, peserta workshop juga telah dibentuk menjadi tiga RT yang masing-masing telah diberikan naskah untuk nantinya dipentaskan dalam pentas aplikasi workshop pada acara malam puncak. Proses penggarapan naskah kurang lebih selama satu bulan. Apabila di tengah-tengah proses, peserta workshop menemui kebingungan atau kesulitan dalam menggarap naskah dapat ditanyakan saat pertemuan penyampaian materi kepada pemateri yang bersangkutan. Setelah mendapat materi atau jawaban atas kesulitan yang ditemui peserta akan dapat langsung mengaplikasikan materi tersebut dalam naskah bersama RT-nya masing-masing. Sehingga saat acara malam puncak atau malam pementasan peserta sudah siap dan berani untuk mementaskan naskah yang diproses selama mengikuti workshop.
        Pada umumnya kita telah mengetahui bahwa dalam komunitas seringkali tidak hanya prinsip profesionalitas saja yang ditinggikan namun juga ada sisi-sisi persaudaraan dan adanya usaha untuk menjaga tradisi baik dalam komunitas. Begitu pula seluruh panitia kegiatan workshop Teater Tigakoma 2015 ini bukan bermaksud untuk menghilangkan atau menentang tradisi yang sudah ada dan menggantinya dengan suatu pemikiran baru yang terkesan “asal-asalan” atau tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap komunitas. Justru seluruh panitia yang terlibat telah memikirkan bagaimana konsep yang efektif dan tepat untuk digunakan pada saat ini dengan menambah perhatian pada materi yang diberikan namun juga tidak meninggalkan sisi-sisi persaudaraan dan keakraban yang harus tetap dijalin sampai kapan pun. Perbedaan yang ada hanya sesi-sesi dalam workshop yang disusun sedemikian rupa sehingga akan lebih memberikan hasil yang maksimal. Pada muaranya seluruh konsep yang telah dirancang  memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan para pengurus dan anggota komunitas yang benar-benar siap untuk berproses dalam dunia kesenian, khusunya seni teater.

(Muh. Helmi Aditia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar